Menggunakan WhatsApp di Malaysia: Cara menghindari pencurian akun

ic_writer ws66
ic_date 2025-02-23
博客列表

WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, terutama di Malaysia, yang berfungsi sebagai alat vital untuk komunikasi sosial dan bisnis, dengan jumlah pengguna aktif yang besar. Namun, seiring meningkatnya kehidupan digital, risiko keamanan juga meningkat, dan risiko pencurian akun WhatsApp telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang.

8820_y8x2_6819.jpg


WhatsApp secara resmi menyediakan layanannya untuk PC melalui situs web, dengan nama WhatsApp Web,[103] Pada akhir Januari 2015 melalui pengumuman yang dibuat oleh Koum pada halaman Facebooknya: "situs web kami dirancang sederhana sebagai perpanjangan ponsel anda: web browser akan mencerminkan tampilan percakapan dan pesan layaknya dari perangkat ponsel Anda—ini artinya semua pesan Anda masih terhubung pada ponsel Anda". Para pengguna WhatsApp harus terhubung dengan internet agar browser aplikasinya berfungsi. Semua desktop browser didukung kecuali Internet ExplorerAntarmuka WhatsApp Web didasarkan pada mode default Android 1 dan bisa diakses melalui web.whatsapp.com. Akses diberikan sesudah pengguna memindai kode QR personal mereka melalui aplikasi WhatsApp di ponsel.

Jika akun pengguna dibobol, pesan pribadi, riwayat obrolan, dan bahkan data bisnis penting mereka dapat terekspos dan berisiko bocor, disalahgunakan, atau dimanipulasi secara jahat. Oleh karena itu, memastikan keamanan akun WhatsApp mereka sangatlah penting. Untuk membantu pengguna WhatsApp di Malaysia melindungi akun mereka dari pencurian, kami akan membahas berbagai metode untuk meningkatkan keamanan akun WhatsApp dan mencegah pencurian.


1. Cara Umum Akun WhatsApp Diretas

Sebelum memahami cara mencegah pencurian akun, pertama-tama kita perlu memahami beberapa metode pencurian yang umum. Memahami metode-metode ini akan membantu kita mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil tindakan perlindungan yang tepat.


1. Serangan SIM Swap

Serangan SIM swap melibatkan penyerang yang menghubungi operator seluler, menggunakan identitas palsu atau cara lain, untuk meminta agar nomor telepon korban ditransfer ke kartu SIM yang mereka kendalikan. Setelah berhasil, penyerang dapat dengan mudah mengakses akun WhatsApp korban dan mencuri informasi pribadi.


2. Malware dan Virus

Malware dan virus dapat menginfeksi perangkat pengguna dengan berbagai cara, mengintai di ponsel mereka. Malware dan virus dapat dengan mudah terinfeksi ketika pengguna mengklik tautan yang tidak dikenal, mengunduh aplikasi ilegal, atau mengakses internet melalui jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Malware ini tidak hanya mencuri riwayat obrolan tetapi juga dapat secara langsung mencuri kredensial akun WhatsApp.


3. Pembajakan Akun melalui Kode QR

WhatsApp Web adalah fitur praktis yang memungkinkan pengguna mengakses WhatsApp di komputer mereka melalui halaman web. Namun, jika penyerang menggunakan rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar memindai kode QR berbahaya mereka, mereka dapat mengakses akun WhatsApp mereka dari jarak jauh tanpa izin.


4. Serangan Rekayasa Sosial

Serangan rekayasa sosial melibatkan berbagai taktik penipuan yang dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi, kata sandi, atau kode verifikasi. Penyerang dapat menyamar sebagai teman, bank, perwakilan layanan pelanggan, atau individu lain, dengan tujuan mendapatkan kepercayaan korban melalui panggilan telepon, email, atau pesan teks, yang pada akhirnya dapat mengendalikan akun mereka.


Cara Melindungi Akun WhatsApp Anda dari Peretasan

Untuk memaksimalkan perlindungan terhadap pencurian akun WhatsApp, pengguna perlu menerapkan beberapa lapisan keamanan. Berikut adalah beberapa strategi paling efektif untuk membantu pengguna WhatsApp di Malaysia tetap aman.


1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

Autentikasi dua langkah (2FA) adalah salah satu langkah keamanan paling dasar dan efektif. Dengan mengaktifkan autentikasi dua langkah, setiap kali Anda mencoba masuk ke WhatsApp, Anda perlu memasukkan PIN yang dikirimkan ke ponsel Anda oleh WhatsApp, selain kode verifikasi normal.


Cara mengaktifkan autentikasi dua langkah:


Buka aplikasi WhatsApp dan buka Pengaturan.


Buka Akun > Privasi > Autentikasi Dua Faktor.


Ikuti petunjuk untuk mengatur PIN enam digit dan masukkan alamat email cadangan (untuk pemulihan akun jika Anda lupa PIN).


Mengaktifkan autentikasi dua langkah secara signifikan meningkatkan kesulitan pencurian akun. Sekalipun penyerang mendapatkan kode verifikasi Anda, mereka tetap memerlukan PIN Anda untuk mengakses akun Anda.


2. Perbarui WhatsApp dan sistem operasi ponsel Anda secara berkala.

Banyak pengguna WhatsApp mengabaikan pentingnya memperbarui aplikasi dan sistem operasi ponsel mereka secara berkala. Pembaruan ini sering kali menyertakan perbaikan keamanan dan fitur baru. Oleh karena itu, untuk menghindari peretasan, disarankan untuk memeriksa pembaruan WhatsApp dan sistem operasi ponsel Anda secara berkala guna memastikan Anda selalu menggunakan versi terbaru.


Cara memperbarui WhatsApp:


Buka toko aplikasi (Google Play atau Apple App Store).


Temukan aplikasi WhatsApp dan periksa pembaruan yang tersedia.


3. Hindari mengeklik tautan yang tidak dikenal atau mengunduh aplikasi yang mencurigakan.

Malware sering kali menyebar melalui tautan atau aplikasi yang tidak dikenal, jadi pengguna harus menghindari mengeklik tautan dari orang asing atau sumber yang tidak dikenal. Berhati-hatilah saat menerima notifikasi yang mengaku berasal dari WhatsApp atau sumber resmi lainnya. Saat memasang aplikasi, selalu unduh dari sumber tepercaya, seperti Google Play atau App Store. Hindari memasang berkas APK yang tidak diminta atau aplikasi hasil crack.


4. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik.

Jika akun WhatsApp Anda terhubung ke akun lain, seperti Google atau Apple, pastikan Anda menggunakan kata sandi yang kuat dan unik. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak (seperti tanggal lahir, nomor telepon, atau kombinasi angka sederhana) dan aktifkan autentikasi dua faktor yang disediakan oleh Google atau Apple untuk meningkatkan keamanan akun.


5. Tutup sesi WhatsApp Web

WhatsApp Web adalah fitur yang sangat praktis yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan membalas pesan di komputer. Namun, jika kode QR login tidak sengaja terbongkar, penyerang mungkin dapat mengakses akun Anda dari jarak jauh melalui WhatsApp Web. Oleh karena itu, disarankan untuk secara teratur memeriksa dan keluar dari semua sesi WhatsApp Web yang tidak sah.


Cara keluar dari sesi WhatsApp Web:


Buka aplikasi WhatsApp dan ketuk tiga titik (tombol menu) di pojok kanan atas.


Pilih "WhatsApp Web".


Lihat semua sesi yang masuk dan pilih "Keluar dari semua perangkat".


6. Waspadai serangan rekayasa sosial

Serangan rekayasa sosial adalah taktik umum yang digunakan oleh peretas. Penyerang berpura-pura menjadi individu atau organisasi tepercaya untuk mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif. Untuk menghindari serangan rekayasa sosial, pengguna harus waspada dan menghindari mengungkapkan informasi pribadi secara sembarangan. Khususnya, hindari memberikan kode verifikasi atau kata sandi melalui telepon, email, atau pesan teks.


Cara menangani serangan rekayasa sosial:


Jangan menanggapi panggilan, pesan teks, atau email dari orang asing atau individu yang tidak dikenal.


Berhati-hatilah terhadap permintaan kata sandi atau kode verifikasi. Perusahaan dan platform yang sah tidak akan meminta informasi melalui metode ini.


Jika seseorang mengaku sebagai teman atau anggota keluarga, sebaiknya verifikasi identitas mereka melalui cara lain.


7. Periksa pengaturan keamanan perangkat Anda secara berkala.

Periksa pengaturan keamanan ponsel Anda secara berkala, termasuk fitur biometrik seperti kode sandi, pengenalan sidik jari, dan pengenalan wajah, untuk memastikan keamanan ponsel Anda. Jika Anda memiliki beberapa perangkat yang terhubung ke akun WhatsApp Anda, sebaiknya hapus perangkat yang tidak lagi Anda gunakan.


Cara memeriksa dan mengaktifkan keamanan perangkat:Versi Web WhatsApp


Atur kode sandi layar kunci, pengenalan sidik jari, atau pengenalan wajah untuk mencegah akses tidak sah ke ponsel Anda.


Periksa izin aplikasi di ponsel Anda secara berkala, terutama untuk WhatsApp, untuk memastikan tidak ada izin yang tidak perlu diberikan.


8. Jaga kebiasaan keamanan online yang baik.

Meskipun jaringan Wi-Fi publik nyaman, jaringan ini juga menimbulkan banyak risiko keamanan. Saat terhubung ke Wi-Fi publik, disarankan untuk menggunakan VPN (jaringan pribadi virtual) untuk mengenkripsi koneksi Anda dan melindungi data Anda dari pencurian. Di saat yang sama, hindari memasukkan informasi sensitif atau melakukan transaksi di lingkungan online yang tidak aman.


III. Kesimpulan

Dengan kemajuan teknologi digital, meskipun WhatsApp telah menjadi alat komunikasi sehari-hari bagi semakin banyak pengguna, risiko pencurian akun juga meningkat. Untuk melindungi akun WhatsApp mereka dari pencurian, pengguna di Malaysia dapat menerapkan berbagai langkah keamanan, seperti mengaktifkan autentikasi dua faktor, memperbarui aplikasi dan sistem operasi secara berkala, menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal, serta secara berkala memeriksa dan keluar dari sesi WhatsApp Web.


Dengan meningkatkan kesadaran keamanan, menjaga kebiasaan online yang baik, dan menggunakan perangkat keamanan yang andal, pengguna dapat secara signifikan mengurangi risiko pencurian akun WhatsApp dan melindungi privasi pribadi serta keamanan informasi mereka. Di era digital, melindungi keamanan akun pribadi bukan hanya tanggung jawab setiap pengguna, tetapi juga krusial untuk memastikan komunikasi yang aman di dunia maya.